Buku laskar pelangi udah jadi pembicaraan orang sejak beberapa tahun lalu, tapi aku gak terlalu tertarik waktu itu.... Sampe sekitar sebulan lalu, sebelum ramadhan, suamiku bawa pulang buku Laskar Pelangi yg hardcover, yang ada vcd rekaman tayangan Kick Andy yg ngebahas buku itu. Masih juga belum tergerak buat mbaca tuh..., tergeletak aja di mejanya. Tapi pas kita tonton vcdnya..., wuih...kok kayanya dahsyat ya... (qeqeqeqeq...kemane aje buuu????), palagi waktu pas ibu Muslimah dateng.... langsung sontak terharu biru ...
Selesai nonton, langsung aku baca bukunya...dan rasanya aku langsung kesedot sama buku itu... buku yang lumayan tebel itu habis kubaca dalam waktu 1.5 hari aja... huhuhuhu....bener2 buku itu mengaduk-aduk rasa dan menggugah semangat untuk menekuni apa yang kita yakini... Sosok bu Muslimah dan pak Harfan yang digambarkan begitu gigih dan IKHLAS memperjuangkan pendidikan kaum marjinal di pelosok Belitong, membuatku merasa kecil dan merasa bahwa aku ini sangat cengeng dan tukang ngeluh padahal apa yang kuhadapi tidak ada seujung kukunya perjuangan mereka. Baik perjuangan dalam mempertahankan pendidikan bagi anak2 di SD Muhammadiyah Belitong, maupun perjuangan pribadi mereka dalam mencari nafkah bagi diri dan keluarganya.
Sosok Ikal, Lintang dan Mahar dengan segala kelebihan dan kekurangan mereka...., bener2 menginspirasi bahwa cerdas itu tidak selalu harus di bidang akademik. Multiple Intelligence itu sudah dihayati oleh bu Muslimah, sehingga ia selalu mendorong anak2 didiknya untuk terus berprestasi sesuai minat dan kompetensinya.
Selesai baca Laskar Pelangi, aku trus langsung beli 2 buku dalam tetraloginya yaitu : Sang Pemimpi dan Edensor...dan langsung habis dalam waktu 2 hari juga....Aku terkagum2 sama si Ikal asli...Andrea Hirata....yang "membanggakan" kepiawaiannya dalam merangkai kalimat dikarenakan ia memiliki darah Melayu yang pandai bermain kata....
Saat aku membaca buku ini, Miles production sedang dalam taraf akhir penyelesaian pembuatan film Laskar Pelangi, dan karenanya buku ini kembali banyak diperbincangkan. Para penggemar fanatik buku Laskar Pelangi banyak yang merasa keberatan kalo buku ini harus difilmkan, karena khawatir kalo2 filmnya tidak akan mampu menggambarkan kisah Laskar Pelangi secara utuh..... Ya iyalah gak bakalan bisa utuh....wong mereka punya keterbatasan dalam segi waktu tayang film. Dan medianya juga kan berbeda...media buku dan film....
Tapi aku lega banget karena dalam proses pembuatan skrip scenario filmnya, si penulis dilibatkan sehingga pasti sudah ada screening langsung dari si pemilik kisah, kalopun ada penyesuaian pasti sudah dipikirkan matang. Apalagi Andrea Hirata juga merupakan sosok perfectionist. Aku jadi menunggu2 film ini akan tayang....
Sayangnya sampe hari ini, aku masih belum sempat nonton..., tapi aku terus memantau pembicaraan mengenai film ini. Salah satunya waktu ditayangkan di acara di TVOne, dimana hadir Riri sutradara, Mira Lesmana produser, Ikranegara pemeran P. Harfan, Lukman Sardi pemeran Ikal dewasa dan Salman penulis scenario, ada tanggapan dari pemirsa yang bilang kalo dia kecewa, salah satunya karena Lukman Sardi 'gak mirip sama Ikal aslinya.... Duh...emangnya harus mirip banget? Kan esensinya bukan di kemiripan rupa pemeran kaleeee.....tapi lebih ke content duong....dan lagi kan udah berulang2 kali dibilang baik oleh sutradara, produser dan juga Andrea Hirata bahwa misi dibuatnya film Laskar Pelangi adalah untuk lebih mennyebarkan virus pendidikan yang dia analogikan sebagai MLM Intelektualitas
Lagi nungguin si mbak balik nih....baru bisa nonton...secara anak gue gak seneng nonton di bioskop....Mbaaakkkkk...ayo buruan balik mbak...., aku udah pengen banget nonton Laskar Pelangi neeehhhh.....